Sebagai seorang Muslim, kewajiban berpuasa Ramadhan adalah salah satu dari lima rukun Islam. Puasa Ramadhan diwajibkan untuk dilakukan oleh setiap orang Muslim yang telah mencapai usia pubertas, berakal sehat, dan tidak sedang dalam keadaan sakit atau sedang melakukan perjalanan jauh.
Puasa bukanlah halangan untuk tidak produktif. Meski badan lemas saat berpuasa karena tidak adanya asupan yang dimakan selama seharian, namun puasa di bulan Ramadan mempunyai banyak pahala dan manfaat di dalamnya, sehingga bukan alasan buat umat Muslim untuk bermalas-malasan.
Untuk menjaga kondisi tubuh tetap bugar dan bertenaga meskipun asupan makanan dan minuman berkurang, diperlukan usaha dalam menjaga stamina tubuh. Dengan memanfaatkan energi yang didapat saat sahur, tetap memungkinkan untuk produktif selama berpuasa. Kuncinya adalah mengatur ritme pekerjaan sesuai dengan kondisi tubuh yang baru dan lebih berhati-hati dalam memanfaatkan energi yang ada.
Berikut beberapa tips yang dapat kita lakukan agar tetap produktif selama menjalankan ibadah puasa:
1. Menjaga pola makan dan minum saat saat makan sahur dan buka puasa
Selama berpuasa, tubuh kita tidak mendapatkan asupan makanan ataupun minuman setidaknya selama 13 jam dalam sehari. Untuk menjaga agar tubuh tetap kuat menjalani aktifitas dan mencegah rasa lapar datang lebih cepat bisa mempraktekkan hal berikut:
Makan sahur
Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk melakukan sahur. Dengan sahur, tubuh akan mendapatkan tabungan energi dan zat gizi untuk digunakan selama menjalankan puasa. Sahur sebaiknya dilakukan di akhir waktu. Makanan yang bagaimana yang dianjurkan saat makan sahur?
- Konsumsi makanan lengkap yang terdiri dari sumber karbohidrat komplek, protein dan lemak yang cukup
- Pilih makanan dengan serat pangan tinggi. Makanan berserat akan membuat perut kita kenyang lebih lama karena mempunyai kemampuan menahan air dan dapat membentuk cairan kental dalam saluran pencernaan sehingga waktu cerna didalam lambung lebih lama dan memberi rasa kenyang lebih lama. Sumber serat bisa ditemui di buah-buahan (seperti: kurma, Apel, pisang dan lain-lain); sayur-sayuran (kelor, bayam, kangkong dan lain-lain), serealia (seperti: Beras merah, gandum, jagung dan lain-lain), serta kacang-kacangan (kecang hijau, kacang kedelai dan lain-lain)
- Hindari sumber karbohidrat sederhana sebagai menu utama saat sahur. Karbohidrat sederhana akan diubah menjadi glukosa dalam darah dan segera digunakan sebagai sumber energi. Karbohidrat sederhana akan cepat diserap didalam tubuh dan membuat kita cepat merasa lapar. Contoh-contoh karbohidrat sederhana antara lain: Gula, roti, mie instan, susu dan lain-lain. Apabila teman-teman ingin mengonsumsi karbohidrat sederhana saat sahur diperbolehkan hanya saja tidak dikonsumsi sendirian, perlu pelengkap lain. Contohnya: Saat Sahur ingin mengonsumsi Roti panggang, maka lengkapi roti panggang tersebut dengan telur mata sapi, irisan timun, tomat dan selada serta panggang roti dengan menggunakan butter/margarin. Terakhir tutup dengan kurma 3 buah dan air putih.
Jangan berlebihan saat berbuka
Rasulullah menganjurkan untuk segera menyegerakan berbuka di awal waktu. Menyegerakan waktu berbuka juga akan berdampak baik bagi tubuh. Setelah seharian berpuasa, terkadang kita berlebihan dalam menyiapkan menu berbuka. Makan berlebihan akan membuat kita kekenyangan dan membuat malas bahkan mengantuk saat mengikuti tarawih dan tadarus Al-quran. Syarat untuk menu makanan saat berbuka yaitu:
- Awali dengan konsumsi takjil yang mengadung tinggi karbohidrat sederhana dan berair contoh: Kurma, buah-buahan segar, air kelapa. Mengonsumsi takjil akan mengembalikan energi kita.
- Makan dalam porsi kecil saat mengonsumsi takjil agar memberikan waktu adaptasi bagi lambung setelah seharian tidak bekerja
- Kemudian baru konsumsi makanan berat/utama setelah menjalankan sholat maghrib.
Penuhi kebutuhan cairan tubuh
Air merupakan salah satu asupan penting sebagi media transportasi dan eliminasi produk sisa metabolisme. Air berperan menjaga fungsi otak, dan menunjang kinerja organ tubuh. Saat tubuh kurang cairan, seseorang bisa mengalami dehidrasi. Dehidrasi dapat membuat volume plasma darah yang mengandung protein menurun. Dampaknya, tekanan darah turun, sakit kepala dan menurunnya konsentrasi. Maka penting untuk mengatur jadwal minum air agar tubuh tidak dehidrasi. Ikuti tips minum segelas air berikut:
- Setelah bangun tidur
- Sebelum makan sahur
- Setelah makan sahur
- Saat berbuka puasa (air putih dan takjil)
- Sebelum makan utama berbuka puasa
- Setelah makan malam
- Setelah sholat isya’
- Satu jam sebelum tidur
2. Tidak Tidur Setelah Sahur
Setelah sahur, sebaiknya jangan langsung tidur. Sebaliknya, manfaatkan waktu untuk beribadah, membaca buku, atau mempersiapkan diri untuk aktivitas sehari-hari. Selain akan membantu menjaga produktivitas selama bulan Ramadan, hal ini juga dapat menjaga kesehatan jangka panjang kita.
3. Perbanyak Beribadah
Selain puasa, bulan Ramadan juga dikenal sebagai bulan ibadah. Kita bisa memperbanyak ibadah selama bulan ini, seperti membaca Al-Quran, berdoa, atau mengikuti kegiatan keagamaan lainnya. Dengan memperbanyak ibadah, kita akan merasa lebih tenang dan damai, serta bisa tetap fokus pada tujuan yang ingin dicapai.
4. Jangan Lupa Berolahraga
Olahraga sangat penting bagi kesehatan tubuh dan pikiran. Kita sebaiknya tetap melakukan olahraga meskipun sedang berpuasa. Caranya bisa dengan olahraga ringan seperti jalan kaki, yoga, atau peregangan. Olahraga juga bisa membantu meningkatkan energi dan fokus, sehingga kita bisa tetap produktif sepanjang hari.
5. Manfaatkan Waktu Senggang
Kita bisa memanfaatkan waktu senggang untuk aktivitas produktif seperti membaca buku, menulis jurnal, mengerjakan pekerjaan rumah, atau mendengarkan kajian. Manfaatkan waktu sebaik mungkin agar bisa mengisi waktu dengan hal yang bermanfaat dan dapat meningkatkan produktivitas.
6. Istirahat yang Cukup
Istirahat yang cukup adalah hal yang sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan pikiran. Kita sebaiknya tidur dengan cukup. Istirahat yang cukup akan membantu tubuh dan pikiran tetap segar dan siap untuk menghadapi aktivitas sehari-hari.
Penulis : Novita Ardyanti, S.Pd. (Waka Humas SMAIT Al Uswah Tuban)
Editor : Resti Ayu P., S.Pd. (Pembina Jurnalisitik dan Tim Media SMAIT Al Uswah Tuban)