Apa sih itu MPLS?
Dikutip dari Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016, Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi peserta didik baru atau yang lebih dikenal dengan Masa Orientasi Siswa (MOS) merupakan sebuah kegiatan umum yang dilaksanakan di sekolah setiap awal tahun ajaran yang berisi tentang tata cara pelaksanaan kegiatan pengenalan lingkungan sekolah.
Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan MPLS berdasarkan buku panduan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) jenjang SMA tahun 2022 yaitu:
- Mengenali potensi diri siswa baru
- Membantu siswa beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, antara lain terhadap aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana sekolah
- Menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai siswa baru
- Mengembangkan interaksi positif antarsiswa dan warga sekolah lainnya
- Menumbuhkan karakter Pelajar Pancasila yang meliputi: beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong-royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif
- Memahami dan melaksanakan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) serta protokol kesehatan COVID-19 di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Berdasarkan enam poin tujuan tersebut, SMAIT Al uswah Tuban mengemasnya dalam bentuk kegiatan selama empat hari yang dilaksakan mulai 18-21 Juli 2022. Dan kami menyebutnya sebagai MPLSP (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah dan Pesantren). Mengingat SMAIT Al Uswah Tuban merupakan sekolah yang berbasis boarding atau pesantren.
Untuk hari pertama diawali dengan upacara pembukaan sekaligus penyematan secara simbolis atribut MPLSP, kemudian dilanjutkan pretest, pengenalan profil sekolah, program kurikulum, Al-Quran, kesiswaan serta materi tentang pengenalan potensi diri yang disampaikan oleh masing-masing Waka dan koordinator BK.
Kepala SMAIT Al Uswah Tuban, Ustadzah Apni Viyandari dalam sambutannya pada upacara pembukaan mengucapkan selamat datang untuk santri baru kelas X sekaligus selamat bergabung kembali untuk santri kelas XI dan XII.
Selain itu, beliau juga menyampaikan pesan singkat bahwasanya belajar merupakan suatu tahap berproses. Dan setiap proses pasti ada rintangan dan tantangannya. Tinggal bagaimana seorang santri bisa mengatur strateginya untuk bisa melewati rintangan tersebut. ‘’Tetaplah fokus pada niat dan tujuan awal kalian. Jika kalian sudah fokus pada niat dan tujuan awal kenapa memilih SMAIT Al Uswah Tuban ini, InsyaALLAH semua rintangan akan bisa terlewati dengan baik’’ tuturnya.
Setelah upacara pembukaan di hari pertama. Dilanjutkan pada hari kedua yakni materi bela negara dan wawasan kebangsaan yang disampaikan oleh tiga TNI perwakilan dari Kodim Tuban. Tidak hanya penyampaian materi, tapi para santri juga dilatih baris berbaris oleh pasukan berseragam doreng-doreng tersebut. Kemudian dilanjutkan materi Achievment Motivation Training (AMT) yang oleh ustadz Moh. Sahlan, Bina Pribadi Islami (BPI) oleh ustadz Mulyadi, adab berkomunikasi dan berinteraksi antarwarga sekolah dan ditutup dengan ekshibisi ekstrakulikuler.
Kemudian di hari ketiga, esensinya adalah melatih kedisiplinan dan tanggungjawab para santri baru SMAIT Al uswah Tuban. Selain disosialisasikan terkait SOP asrama, H-1 berakhirnya MPLSP ini para santri juga belajar tentang pola hidup bersih dan sehat. Seperti menjaga kebersihan diri, melipat baju, perlengkapan sholat, merapikan almari, hingga menata ranjang. Tidak hanya itu, mereka juga belajar bagaimana cara berpakaian yang rapi dan syar’i.
Setelah tiga hari berta’aruf dengan lingkungan sekolah, dihari keempat ini saatnya mereka explore dunia luar dengan melaksanakan outbond disalah satu tempat eksotis Tuban, yakni WBL (Wisata Banyu Langse).
Tidak hanya santri baru saja yang terlibat dalam outbondi ini, tapi santri kelas XI dan XII juga ikut sekali. Sehingga keseruan dan keceriaan pecah jadi satu.
Kemudian, di malam harinya dilanjutkan dengan upacara penutupan MPLSP dengan adanya gebyar pentas seni dari seluruh santri. Mulai dari rebana, musikalisasi puisi, tari Saman, puisi berantai, hingga Uswah got talent mereka sajikan dengan peralatan sederhana dan seadanya sebagai ciri khas anak pondok.
Alhamdulillah.. wasyukurillah.. biidznillah…
Setelah hampir tiga tahun MPLS dilaksanakan secara daring, untuk tahun ini MPLS bisa dilaksanakan secara tatap muka di sekolah dan berjalan dengan lancar serta mendapat antusias yang sangat baik dari peserta didik.. alhamdulillah..