Peran Pesantren Dalam Membentuk Generasi Muda Berakhlak Mulia

Pondok Pesantren menurut istilah etimologi adalah berasal dari kata santri (orang yang mencari ilmu agama Islam) dengan mendapat awalan Pe dan akhiran – an sehingga berubah arti menjadi tempat untuk menuntut ilmu agama yang bersumber dari kitab-kitab kuning, penghafalan terhadap Al-Qur`an dan Hadits. Sedangkan Pondok Pesantren menurut terminologi yaitu: “asrama atau tempat tinggal bagi para santri atau orang yang sedang menuntut ilmu”.

Sementara itu dalam pendapat lain mengemukakan bahwa “Pondok Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang di dalamnya terdapat seorang kyai yang mengajar dan mendidik para santri dengan sarana masjid yang digunakan untuk menyelengarakan pendidikan tersebut, serta adanya pemondokan atau asrama sebagai tempat tinggal santri”.

Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan tertua di Indonesia. Lembaga ini memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan ajaran Islam di Tanah Air. Selain itu, pondok pesantren juga memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan akhlak santri.

Akhlak mulia merupakan salah satu tujuan pendidikan pesantren. Akhlakul karimah berarti akhlak yang mulia, yaitu akhlak yang sesuai dengan ajaran Islam. Akhlak mulia merupakan bekal penting bagi santri untuk menjalani kehidupan di dunia dan akhirat. Pondok pesantren memiliki peran penting dalam membangun generasi muda yang berakhlak mulia. Berikut ini adalah beberapa peran tersebut:

  • Pendidikan Agama yang Mendalam

Pesantren mengajarkan santri tentang ajaran Islam secara mendalam dan komprehensif, mulai dari tafsir Al-Qur’an, Hadis, Fiqih, hingga sejarah Islam. Pengetahuan agama yang mendalam membantu santri memahami dan menghayati ajaran Islam secara utuh, yang menjadi dasar pembentukan karakter yang kuat. Santri diajarkan untuk mengamalkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari, seperti kejujuran, kesederhanaan, dan ketaatan.

  • Pembentukan Akhlak Mulia

Akhlak mulia juga merupakan fokus utama pendidikan di pesantren. Lingkungan yang kondusif dan pembinaan dari para kiai dan ustadz membantu santri untuk menginternalisasi nilai-nilai etika dan moral. Pesantren mengajarkan pentingnya sikap hormat kepada orang tua, guru, dan sesama, serta menanamkan sifat-sifat seperti disiplin, tanggung jawab, dan kerendahan hati.

  • Mengadakan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan akhlak

Pesantren perlu mengadakan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan akhlak santri, seperti pengajian, kajian kitab, dan diskusi. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat membantu santri untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai akhlak mulia. Selain itu adanya percontohan secara langsung dari ustadz dan ustadzah menjadi nilai jual utama bagaimana santri mencontoh tenaga pendidiknya dalam meningkatkan kualitas akhlak dimana santri tidak hanya mendapatkan edukasi secara teori tapi juga dalam praktik di dunia nyata.

  • Kemandirian dan Tanggung Jawab

Kehidupan di pesantren juga menuntut kemandirian bagi para santri. Mereka belajar mengurus kebutuhan sehari-hari sendiri, mulai dari mencuci pakaian hingga mengatur jadwal belajar. Kemandirian ini mengajarkan mereka tanggung jawab pribadi dan meningkatkan kemampuan manajemen diri. Selain itu, santri juga dilibatkan dalam berbagai kegiatan organisasi yang mengasah kemampuan kepemimpinan dan kerja sama.

Penulis : Ustadzah Khusni Dairoh (Guru Al-Qur’an SMAIT Al Uswah Tuban)

Berita Terbaru
Share Artikel
Scroll to Top