PEJUANG BUPATI CUP

Kalah dan menang adalah hal yang biasa dalam sebuah pertandingan. Dan hal yang luar biasa ialah ketika kita memiliki jiwa yang besar, pantang menyerah, berani menerima kekalahan kita dan bersyukur dengan usaha yang sudah kita lakukan dengan membawa banyak pengalaman berharga sebagai evaluasi dan perbaikan diri untuk masa depan. Itulah sikap juara yang sesungguhnya yang tampak oleh olahragawan dan Atlet SMAIT pada pagelaran Bupati Cup 2017 lalu.

Dari beberapa cabang olahraga yang dilombakan Bupati Cup Tuban 2017 tingkat SMP dan SMA sederajat di sepanjang Oktober dan November lalu. SMAIT mengirim masing-masing dua delegasi untuk cabor (cabang olahraga) Pimpong dan atletik lari 100M dan 5000M.

Mereka adalah Alif Maulana Sumankting dan Achmad Fikri Sarmadi yang terpilih mewakili SMAIT pada cabor Pimpong. Alif lebih beruntung daripada Fikri. Pada babak penyisihan Fikri harus tersingkir oleh lawannya dari SMA Tambakboyo. Dan Alif pada babak penyisihan berhasil unggul 3 set dari lawannya sehingga Alif berhasil masuk ke babak delapan besar. Namun pada babak delapan besar langkah Alif untuk maju ke perempat final harus terhenti karena pagi itu Alif harus mengakui keunggulan SMA Jatirogo walaupun hanya dengan selisih sekor yang sangat tipis.

Sementara itu, Izzuddin, Rizky Anggara, dan M. Fajar  ditunjuk Ustadz Fiyan mewakili SMAIT pada cabor atletik lari 100m. Dengan penuh semangat dan percaya diri mereka bertekad dan penuh yakin untuk menjadi juara. Berbagai persiapan pun dilakukan seperti latihan setiap pagi, kontrol kebugaran fisik. Tidak hanya itu, semangat dan motivasi pun tak lupa Ustadz Fiyan berikan kepada mereka. Namun, ikhtiar mereka untuk menjadi pelari tercepat kala itu harus sirna karena pada masing-masing seri mereka tidak berhasil menjadi yang terdepan untuk bisa lolos ke babak berikutnya.

Kekalahan tersebut bukanlah halangan bagi mereka untuk berani mencoba kembali berada dalam arena Bupati Cup mendatang. Kekalahan tersebut justru memberikan semangat tersendiri bagi mereka untuk giat berlatih. Mereka sangat bersyukur karena telah diberikan kesempatan dan kepercayaan untuk mewakili SMAIT, itu adalah pengalaman yang tak terlupakan bagi mereka. Berada dalam 100 meter bersama atlet-atlet binaan yang hebat memiliki adrenalin tersendiri. “Alhamdulillah bisa mewakili SMAIT… walapun masih gagal, mohon maaf kepada teman-teman dan pelatih, ini adalah pengalaman pertama saya dan teman-teman berada satu arena dengan para atlet binaan yang hebat.. insyaallah banyak pengalaman yang bisa dibawa pulang sebagai persiapan Bupati Cup Tuban mendatang” Ujar Izzuddin mewakili teman-temannya.

Dan yang terakhir adalah Arsyad dan Bahrul, mereka mewakili SMAIT untuk cabor atlet lari 5000 meter. Dari semua olahragawan dan atlet yang terpilih mewakili SMAIT bisa dikatakan capaian Arsyad adalah yang terbaik. Perlombaan lari 5000 meter dilakukan sore hari pukul 16.00 WIB. Sama halnya dengan lomba atlet lari 100 meter, lomba dilakukan di dalam Stadion Loka Jaya. Untuk jarak 500 meter Arsyad harus berjuang berlari menyisiri stadion sebanyak 15 putaran. Menjaga stamina dan memperhatikan waktu serta kecepatan adalah kunci agar sampai pada garis finis. Banyak peserta atlet lari 5000 meter yang gugur karena tidak bisa menyelesaikan putaran, salah satunya adalah Bahrul yang hanya bisa menyelesaikan Sembilan putaran saja. Dari keseluruhan peserta Arsyad berhasil finis dengan torehan waktu tercepat ke empat. Walaupun gagal menjadi juara namun capaian Arsyad cukup membanggakan. Mengingat itu adalah kali pertamanya mengikuti atletik lari 5000 meter. JFTV/SMAIT

Berita Terbaru
Share Artikel
Scroll to Top