Berbicara tentang generasi Indonesia emas berarti berbicara tentang masa depan. Yakni pada tahun 2045. Sekitar 20 tahun yang akan datang. Pada tahun tersebut generasi yang akan mengisi dan berperan adalah generasi yang saat ini berusia sebelum usia 20 tahun. Artinya jika kita ingin mewujudkan generasi Indonesia emas maka persiapannya harus dari sekarang.
Pertanyaan kemudian, seperti apakah pemuda kita hari ini ?
Generasi muda saat ini adalah generasi yang dikenal dengan sebutan generasi milenial. Yaitu generasi yang lahir dalam periode waktu dari awal 1980-an hingga pertengahan 1990-an dan awal 2000-an. Dimana pada periode tersebut juga dikenal dengan era digital. Masa ketika informasi mudah dan cepat diperoleh serta disebarluaskan menggunakan teknologi digital.
Salah satu ciri dari era digital adalah teknologi digital berkembang dengan pesat tanpa bisa dibendung. Mendisrupsi beberapa aspek kehidupan manusia. Secara otomatis menggantikan teknologi yang lama menjadi teknologi serba digital. Salah satu dampaknya adalah beberapa aspek kehidupan menjadi lebih mudah, cepat, praktis dan modern.
Pada era digital ini pula berkembang sangat pesat social media. Saling bermunculan platform social media. Dan Indonesia merupakan pengguna media sosial tertinggi. Sebagaimana dilansir oleh Kompas.com, bahwa menurut hasil riset yang dilakukan perusahaan media asal Inggris We Are Social pada Januari 2021 menyampaikan bahwa dari jumlah penduduk Indonesia, 61, 8 % adalah pengguna aktif media sosial. Rata-rata orang Indonesia menghabiskan tiga jam 14 menit dalam sehari. Yang mencengangkan lagi adalah Indonesia termasuk 10 besar negara yang kecanduan social media. Sehingga dapat disimpulkan bahwa orang Indonesia saat ini lebih disibukkan bermain media sosial ketimbang memikirkan masa depan yang lebih baik.
Lalu, apa yang yang harus dipersiapkan oleh pemuda hari ini untuk Indonesia emas?
Fenomena di atas tentu harus menjadi perhatian kita, khususnya para pemuda. Karena sebenarnya saat ini kita sedang dijajah oleh media sosial. Kita cenderung mengikuti sesuatu yang sedang viral dan trending di media sosial. Kita dibuai dengan sesuatu yang sedang trend yang kadang belum jelas kebenaran dan manfaatnya. Bahkan naifnya, kita merasa paling hebat jika dapat mengikuti sesuatu yang sedang trending lebih awal.
Ya, saat ini kita sedang dijajah dalam pemikiran atau pola pikir. Pikiran kita sedang dikelabui oleh sesuatu yang menyenangkan dan melenakan dari media sosial. Fokus pemikiran kita sedang dialihkan pada hal-hal yang kurang berguna. Anehnya, kita merasa enjoy saja, . Padahal kalau kita sadari bahwa ada yang lebih penting untuk dipikirkan. Misalnya, bagaimana kondisi SDM Indonesia kedepan, kualitas pendidikan, kondisi sumber daya alam Indonesia, ekonomi, termasuk bagaiman menyiapkan masa depan Indonesia emas?
Oleh karena itulah, tidak ada cara lain yang harus dipersiapkan pemuda hari ini selain merubah pola pikir (mindset). Yaitu merubah pola pikir yang negative ke pola pikir yang positif. Dari pola pikir pesimis menjadi optimis. Dengan pola pikir yang positif, akan melahirkan tindakan dan kebiasaan yang positif. Dari kebiasaan yang positif akan menumbuhkan karakter positif. Dengan karakter positif maka akan lahir pribadi (baca:bangsa) yang berkarakter, bermartabat dan dihormati bangsa lain.
Apa langkah nyata yang harus dilakukan?
Pemuda hari ini harus memiliki jiwa optimis progressif. Yaitu pemuda yang memikirkan masa depan lebih awal daripada yang lain. Yang memandang bahwa ancaman adalah peluang. Bukan sebaliknya, memandang peluang sebagai ancaman. Selalu ada perubahan dan pembaharuan. Dan kaya akan inovasi dan solusi di setiap kondisi.
Maka langkah nyata yang harus dilakukan adalah : pertama, melakukan hal positif dengan standar baik. Kedua, berikutnya tidak cukup hanya standar baik, dilanjutkan dengan melakukan hal positif tersebut lebih baik (better) lagi. Ketiga, melakukan dan mengerjakan hal positif menjadi terbaik di bidangnya, terbaik diantara orang lain (the best). Dan yang keempat, melakukan sesuatu hal positif hingga excellent. Terbaik dibidangnya bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga memberikan manfaat bagi orang lain.Bukan untuk kepentingan diri sendiri tetapi juga untuk orang disekitarnya.
Jika hari ini anda sedang menggeluti dan meminati bidang content creator. Maka lakukan dan kerjakan bidang tersebut dengan standar BAIK. Membuat content dengan standart baik. Kemudian ditingkatkan lagi menjadi content yang LEBIH BAIK (better). Seiring waktu dan bertambahnya keterampilan, jadilah content creator yang TERBAIK DIANTARA YANG TERBAIK. Dan terakhir, jangan puas hanya dengan menjadi terbaik di bidang content creator, selanjutnya jadilah be excellent. Menjadi content creator yang memberikan manfaat pada diri sendiri dan orang lain. Termasuk membantu content creator lain menjadi lebih baik.
Di atas ini hanya sekadar contoh kecil. Masih banyak bidang lainnya yang harus diambil oleh pemuda. Termasuk melakukan hal-hal positif yang kecil dan dilakukan sehari-hari. Pemuda masa depan adalah pemuda yang hari ini berani memperjuangkan kehidupan lebih baik, siap mengembangkan diri, fokus pada solusi, dan senang berkontribusi. Jika semangat dan pola pikir ini dimiliki oleh pemuda hari ini, saya yakin, bukan hal yang mustahil, pada tahun 2045, akan terwujud generasi Indonesia emas. Insya Allah. (mb/21)
Penulis : Masruhin (tulisan yang lain bisa dibaca di blog pribadi www.jejakruang.com)