Menjadi pemimpin yang baik itu tidak mudah dan belajarnya lama. Maka harus dipersiapkan sejak dini. Menyiapkan generasi yang cakap dalam menyelesaikan masalahnya dan bertanggung jawab dalam hidupnya. Pribadi yang cakap dan bertanggung jawab sesuai dengan masanya. Sehingga kalau ada mahasiswa berangkat kuliah masih diantar, belum bisa mengurus RKS sendiri, maka bisa dikatakan, ia belum terampil dalam hidup. Mengurus dirinya sendiri saja belum tuntas, apalagi mengurus organisasi atau mengurus negara. Bisa berantakan.
Saya meyakini bahwa pemimpin yang baik adalah pemimpin terdidik dan terbiasa tertata dalam segala hal. Tertata spiritualnya, tertata hubungan sosialnya, tertata waktunya, tertata keilmuanya, dan tertata hal-hal pribadi lainnya. Bahkan tertata kamar tidurnya. Kalau ia tertata dalam segala hal, maka bisa dipastikan ia juga akan cakap menata urusan yang lainnya. Kalau ia pandai me-manage pribadinya, maka ia juga akan pandai me-manage yang lainnya. Termasuk cakap dalam me-manage organisasi yang dipimpinnya.
Seringkali sekolah-sekolah kita melupakan pelajaran ini, bahkan tidak ada pelajaran kecakapan hidup atau life skill. Kalau toh ada, bentuknya hanya berkutat pada teori semata. Bukan learning by doing. Padahal menurut saya setiap jenjang sekolah harus memiliki program kurikulum yang mampu mengantarkan anak memiliki keterampilan hidup. Misalnya anak SD harus sudah cakap dalam memakai sepatu sendiri, makan sendiri, dan lain-lain. Jika di sekolah-sekolah tidak mengajarkan itu, maka orang tua memiliki peran dalam pembentukan life skill putra-putrinya.
Saya sangat miris kalau ada siswa SMP makan masih disuapi orang tuanya, saya jadi tidak bisa membayangkan, kalau dia menikah nanti, jangan-jangan akad nikahnya juga minta diwakili orang tuanya. Khan, bisa bubar dan tidak jadi menikah. Seharusnya, urusan makan dan minum sendiri, sudah tuntas di jenjang SD atau TK. Maka menurut saya di usia tersebut, mereka harus sudah memiliki beberapa ketrampilan hidup. Misalnya terampil bertanya atau menyampaikan pendapat, terampil berpikir, mengatur uang jajan, memiliki banyak teman, terampil memperbaiki peralatan rumah, bisa memasak, memiliki tata krama, terampil menjaga kesehatan, terampil dalam mempertahankan diri, dan lain-lain. Selain itu, mereka juga harus diasah kecerdasan spiritualnya, kecerdasan emosionalnya dan kecerdasan intelektualnya.
Dengan demikian, menyiapkan pemimpin yang baik harus dimulai dari sejak dini. Meminjam istilahnya Aa’ Gym, harus dimulai dari diri sendiri, dimulai dari hal-hal yang kecil, tatalah hidup dari hal-hal yang kecil, dan dimulailah dari sekarang, jangan ditunda. Karena menyiapkan pemimpin sama dengan menyiapkan generasi yang berkarakter. Dan membangun karakter tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Butuh waktu dan pengorbanan.
Penulis : Masruhin