Menyandingkan Ilmu Agama dan Ilmu Pengetahuan Umum di Pondok Pesantren

Pondok pesantren memiliki peran penting dalam menyebarkan dan mempertahankan ajaran agama islam, pondok pesantren memiliki karakteristik dan konstribusi yang unik bagi masyarakat muslim, beberapa hal yang menjelaskan mengapa pondok pesantren dianggap sebagai sumber pendidikan ajaran agama islam yang penting.

Semula, pondok pesantren lebih dikenal sebagai lembaga pendidikan Islam: lembaga yang digunakan untuk menyebarkan dan mempelajari agama Islam. Agama Islam mengatur bukan hanya amalan-amalan peribadatan, juga bukan sekedar hubungan orang dengan tuhannya, melainkan juga peri kelakuan orang dalam berhubungan dengan sesama dan dunianya. Hal-hal ini segera pula berpengaruh terhadap usaha-usaha pondok pesantren untuk menghasilkan pemuka-pemuka dalam kehidupan kemasyarakatan. Gerakan bagi penyebaran agama, gerakan bagi pemahaman kehidupan keagamaan, dan gerakan-gerakan sosial berpadu dalam pekerjaan pondok pesantren. Kemampuan pondok bukan hanya dalam membina pribadi muslim, melainkan juga usaha untuk mengadakan perubahan dalam sosial kemasyarakatan. Peran pondok pesantren bukan hanya dilihat dari transformasi kehidupan santri dan alumninya melainkan juga kehidupan masyarakat sekitarnya.

Dalam kaitannya hal diatas, seiring dengan berjalannya waktu kultur pesantren yang awal mulanya hanya menjadi pusat pembelajaran agama islam dan ilmu sosial, kini mulai banyak pesantren yang berdiri dan membuka wawasan bagi masyarakat dengan metode pembelajaran yang memadukan antara ilmu agama dan ilmu umum, sehingga membuat stikma baru bahwa pesantren itu mampu mewadahi santrinya untuk bereksplore mengenai ilmu pengetahuan umum dan mampu berkembang mengikuti zaman tanpa menghilangkan ilmu agama.

Dhofier (1985: 41) memandang dari perspektif keterbukaan terhadap perubahan perubahan yang terjadi, kemudian membagi pesantren menjadi dua kategori, yaitu pesantren salafi dan khalafi. Pesantren salafi tetap mengajarkan pengajaran kitab-kitab Islam klasik sebagai inti pendidikannya, dengan memakai metode sorogan. Sedangkan pesantren khalafi telah mengembangkan pengajaran ilmu-ilmu umum, atau dengan membuka model sekolah umum didalam lingkungan pesantren.

Lebih lanjut, pesantren juga kerap dijadikan rujukan orang tua untuk menyekolahkan putra/i mereka dilingkungan pesantren baik pesantren khalafi ataupun pesantren salafi, kedua pesantren tersebut mempunyai ciri khas masing-masing dan daya tarik masing-masing sesuai dengan minat yang ingin dicapai namun masih dalam lingkup pesantren.

Di era globalisasi saat ini, pondok pesantren mempunyai pengaruh yang besar dalam berbagai aspek kehidupan saat ini. Untuk mengikuti perkembangan zaman yang semakin canggih dan modern saat ini, lembaga pendidikan islam seperti pesantren mengalami modernisasi yang positif. Hal tersebut membuktikan bahwa lembaga pendidikan islam melangkah lebih maju dengan perkembangan zaman yang semakin canggih. Saat ini, banyak pesantren selain mengajarkan pendidikan agama islam dan hal-hal yang berkaitan dengan nilai-nilai islam, juga mulai banyak mengenalkan keterampilan dalam sistem pendidikan pesantren tersebut.

Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum itu tidak dapat dipisahkan dan harus balance, memaknai ilmu agama islam dan ilmu pendidikan umum di pondok pesantren menjadi sebagai pegangan suatu lembaga untuk lebih maju dan berdiri kokoh ditengah-tengah peradaban dunia. Untuk itu pesantren di indonesia harus tetap berdiri megah dan mampu menjadikan salah satu lembaga islam yang dapat meneruskan jalan dakwah umat islam, menjadikan kepribadian peserta didik yang bertauhid dan berakhlak karimah serta mempunyai skill dan pengetahuan secara meluas.

Penulis : Ustadzah Dwi Safitri, S.Pd (Guru Al Qur’an SMAIT Al Uswah Tuban)

Daftar Pusaka:

Dhofier, Zamakhsyari, 1985. Tradisi Pesantren Studi Tentang Pandangan Hidup Kiyai, Jakarta: LP3ES.

Berita Terbaru
Share Artikel
Scroll to Top