Mengenal Lebih Dekat Teori-Teori Pendidikan

Pendidik bukan hanya soal mengajari atau belajar bersama, melainkan pendidik juga memiliki acuan dan teori dalam mendidik. Selain itu kita dapat mempelajari pendidikan secara teoritis melalui perenungan, perenungan mendalam yang mencoba melihat makna pendidikan dalam suatu konteks lebih luas yang disebut teori pendidikan, dapat juga mempelajari pendidikan secara praktis melalui kegiatan akademis dan empiris yang bersumber dari pengalaman-pengalaman pendidikan yang disebut praktik pendidikan.

Teori pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan, hal tersebut memiliki hubungan komplementer yang saling mengisi satu sama lainnya. Praktik  pendidikan seperti pelaksanaan pendidikan di lingkungan keluarga, pelaksanaan pendidikan di sekolah, dan pelaksanaan pendidikan di masyarakat, dapat dijadikan sumber dalam penyusuanan suatu teori pendidikan. Suatu teori pendidikan dapat dijadikan sebagai suatu pedoman dalam melaksanakan praktik pendidikan, kenyataannya banyak orang yang belum mengetahui atau mempelajari suatu teori pendidikan, tapi ia juga dapat menjadi seorang pendidik yang baik, berhasil dalam membimbing murid-muridnya. Sebaliknya juga dapat terjadi, seorang teori ahli pendidikan, belum dapat dijamin bahwa ia akan menjadi seorang pendidik yang baik.

Teori pendidikan adalah teori yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Salah satu penerapan teori belajar yang terkenal yaitu teori learning by doing. Teori pendidikan merupakan seperangkat penjelasan yang rasional sistematis membahas tentang aspek penting dalam pendidikan sebagai sebuah sistem yang menjelaskan bahwa teori pendidikan adalah sebuah pandangan pendidikan yang disajikan dalam sebuah sistem. Dunia  pendidikan senantiasa berkembang secara dinamis, berbagai konsep dan temuan baru silih berganti hadir untuk memperkaya ranah ini. Salah satu yang terus berkembang adalah teori pembelajaran. Berikut teori-teori pendidikan diantaranya:

  1. Behaviorisme

Behaviorisme adalah teori bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Teori ini menekankan bahwa setiap perilaku dapat dipelajari melalui serangkaian stimulus-respon. Hal ini diterjemahkan ke dalam konteks pendidikan sebagai penerapan aturan dan konsekuensi yang konsisten untuk menghasilkan perilaku yang diinginkan dari siswa. Kegagalan dalam menghasilkan perilaku yang diharapkan diikuti oleh konsekuensi negatif, sedangkan keberhasilan akan diikuti oleh konsekuensi positif.

  1. Kognitivisme

Kognitivisme adalah teori bahwa proses mental seperti memori, perhatian, dan pemecahan masalah merupakan faktor utama dalam proses belajar dan memiliki dampak langsung pada pemahaman siswa. Teori kognitiv juga memperhitungkan peran pemahaman seseorang dalam konteks pembelajaran mereka. Misalnya, seorang siswa yang telah mempelajari bahasa Inggris memiliki pemahaman yang berbeda dari mereka yang belum mempelajari bahasa Inggris.

  1. Konstruktivisme

Konstruktivisme adalah teori yang menekankan bahwa pengetahuan dan pemahaman disusun atau “dibangun” oleh siswa melalui pengalaman mereka. Menurut teori konstruktivisme, pemahaman terhadap konsep baru yang diberikan oleh guru atau lingkungan pendidikan hanya akan membantu siswa untuk menyusun konsep baru tersebut. Oleh karena itu, guru dipandang sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran siswa.

  1. Humanistik

Teori humanistik, yang juga dikenal sebagai teori “apa yang harus dipelajari” atau kurikulum terbuka, menempatkan perhatian terhadap kebutuhan dasar siswa, seperti kesehatan, keselamatan, keamanan, dan kasih sayang. Humanistik juga menekankan pentingnya merangsang rasa ingin tahu siswa dan kemampuan mereka untuk bekerja sama. Konsep dasar dari humanistik adalah bahwa kebutuhan siswa harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum siswa dapat memusatkan perhatian mereka pada pembelajaran.

Dalam kesimpulan, teori-teori pendidikan seperti behaviorisme, kognitivisme, konstruktivisme, dan humanistik adalah penting untuk dipahami dalam konteks pendidikan. Sebuah pendekatan pendidikan yang tepat dapat membantu merangsang dan memformulasikan potensi maksimum siswa. Meskipun setiap teori pendidikan menekankan pada aspek dan strategi yang berbeda, penting untuk memahami dan menerapkan berbagai pendekatan dalam pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan setiap siswa.

Penulis : Resti Ayu P.

Berita Terbaru
Share Artikel
Scroll to Top