Menurut Aristoteles, manusia merupakan zoon politicon yang berarti tidak dapat bertahan hidup tanpa bantuan orang lain. Realitas ini terjadi karena manusia memiliki kemampuan terbatas dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia juga mempunyai naluri untuk berinteraksi dan menjalin hubungan dengan orang lain. Sehingga kemampuan bersosial memiliki urgensi penting dalam kehidupan bermasyarakat, dan perlu ditanamkan kepada anak sejak dini. Mengapa demikian? Karena dengan bersosial anak akan belajar bagaimana mengkoordinasikan perilakunya dengan perilaku orang lain, berbagi pengalaman, memecahkan permasalahan bersama dan belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekeliling sesuai dengan peranan yang disandangnya.
Akan tetapi, ada beberapa anak yang memang cenderung introvert dan tidak suka bersosial atau lebih memilih menyendiri. Kondisi inilah yang sebenarnya dapat memberikan dampak negatif bagi perkembangan anak. Diantara dampak negatif jika anak tidak suka bersosial yaitu:
Pertama, memiliki keterampilan komunikas dan sosiali yang buruk. Anak yang tidak suka bersosial akan kesulitan untuk mengembangkan keterampilan komunikasi mereka. Mereka akan mengalami kesulitan untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan mereka dengan jelas, dan juga akan kesulitan untuk mendengarkan dan memahami orang lain (kurang peka). Sehingga lebih cenderung mementingkan dirinya sendiri daripada orang lain. Selain itu, anak yang tidak suka bersosial juga akan kesulitan untuk mengembangkan keterampilan sosial mereka. Mereka mungkin kesulitan untuk berteman, tidak nyaman di sekitar orang lain, dan kesulitan untuk menyelesaikan suatu permasalahan atau konflik.
Kedua, masalah emosi dan perilaku. Anak yang tidak suka bersosialisasi dapat mengalami masalah emosi, seperti kecemasan, depresi, rendah diri, menjadi agresif, dan menarik diri dari orang lain. Mereka mungkin juga merasa kesepian dan terisolasi, karena minimnya teman yang dekat dengannya.
Ketiga, kesulitan akademis. Anak yang tidak suka bersosialisasi dapat mengalami kesulitan akademis. Diantaranya adalah mereka akan kesulitan untuk mengerjakan tugas bersama dengan teman-temannya (pemecahan masalah/problem solving), dan juga kesulitan untuk belajar dari orang lain. Padahal dengan belajar dari orang lain itulah seorang anak bisa menambah wawasan baru, sehingga bisa membantu anak dalam mengambil langkah.
Dari ketiga poin dampak negatif anak tidak suka bersosial tersebut setidaknya orang tua atau guru bisa memberi anak banyak kesempatan untuk bersosialisas. Misalnya adalah mendorong anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan di sekolah maupun luar sekolah, seperti olahraga, relawan, komunitas atau kelompok bermain.
Selain itu, juga mengajarii anak bagaimana untuk memulai percakapan, bagaimana bisa mendengarkan orang lain, dan bagaimana untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan mereka dengan jelas tanpa ada rasa takut.
Penulis: Ustadzah Dwi Ernawati, S.Pd (Guru Sejarah SMAIT Al Uswah Tuban)