Alquran, Solusi Pendidikan Masa Kini

Fenomena pendidikan yang melanda negeri kita saat ini adalah krisisnya nilai moral, terutama nilai kejujuran. Kejujuran dianggap barang langka dalam pendidikan saat ini. Bagaimana tidak, sering kita dapati untuk mendapatkan nilai ujian dengan hasil terbaik, maka berbagai jurus kecurangan diluncurkan oleh berbagai lembaga pendidikan. Kecurangan itu dilakukan dengan struktural dan terencana, mulai dari cara memberikan kode-kode sederhana sampai secara terang-terangan memberikan kunci jawabannya. Pelakunya tidak hanya melibatkan antar siswa, tetapi melibatkan para guru, pengawas, bahkan Kepala Sekolah.

Hal tersebut di atas menunjukkan, sebuah sistem pendidikan yang sudah sangat menyimpang jauh dari tujuan pendidikan yang sesungguhnya. Pendidikan  yang seharusnya merupakan sebuah proses pembelajaran bagi setiap individu untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang suatu yang bersifat positif, tetapi diciderai dengan hal yang negatif.

Islam telah menganjurkan bahkan mewajibkan bagi umatnya untuk  belajar atau menuntut ilmu. Akhlakul karimah diperoleh melalui pendidikan, tauhid ditanamkan dalam jiwa melalui pendidikan, pengetahuan diperoleh melalui pendidikan pula. Begitu pentingnya pendidikan dalam islam agar umat islam terbebas dari kebodohan. Ibnu Kholdun pernah mengatakan bahwa pendidikan memegang peranan penting dalam peradaban manusia. Banyak dalil yang berkaitan tentang pendidikan dalam alquran maupun hadits, diantaranya adalah hadits yang diriwayatkan sahabat Ali bin Abi Thalib ra.

عَنْ عَلِيِ بْنِ أَبِيْ طَالِبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: أَدِّبُوْا أَوْلاَدَكُمْ فِيْ ثَلاَثِ خِصَالٍ: حُبُّ نَبِيِّكُمْ وَحُبُّ أَهْلِ بَيْتِهِ  وَقِرَاءَةُ الْقُرْآنِ فَإِنَّ حَمَلَةَ الْقُرْآنِ فِيْ ظِلِّ اللهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ مَعَ أَنْبِيَائِهِ وَأَصْفِيَائِهِ. رَوَاهُ الدَّيْلَمِي.

Artinya: Dari Ali bin Abi Thalib ra, dari Rasullah SAW bersabda: “Didiklah anak-anak kalian dengan tiga macam perkara yaitu mencintai Nabi kalian dan keluarganya serta membaca alquran, karena sesungguhnya orang yang menjunjung tinggi alquran akan berada di bawah lindungan Allah SWT di waktu tidak ada lindungan selain lindungan-Nya bersama para nabi dan kekasihnya.” (HR. Ad Dailami).

Merujuk kepada hadits tersebut, dapat diketahui bahwa  pendidikan alquran adalah sangat penting bagi anak-anak, oleh karena itu, Ibnu kholdun dalam muqoddimahnya memberikan arahan tentang pentingnya mengajarkan dan menghafalkan alquran pada anak. Beliau menjelaskan bahwa mengajari alquran kepada anak adalah pondasi awal untuk mempelajari semua metode pembelajaran yang ada di negara islam. Karena ia adalah syiar agama yang bisa mengokohkan aqidah dan menancapkan keimanan.

Ibnu Sina menasehatkan dalam kitabnya As Siyasah agar seorang anak diajari alquran sejak dini, disamping mengajarkan pengajaran fisik dan akalnya. Hal itu bertujuan agar anak mampu bahasa alquran dan tertanam dalam dirinya ajaran keimanan.

Sedangkan Imam Al Ghazali pernah berpesan dalam bukunya Ihya’ Ulumuddin, “yaitu dengan mengajari anak alquranul karim, hadits-hadits, kisah orang-orang saleh kemudian beberapa hukum agama”. Bahkan Napoleon seorang orientalis berkebangsaan Prancis pernah menyatakan: “the principle of Qur’an which alone a traching can read men to happiness,” alquran adalah prinsip yang merupakan pedoman yang dapat mengantarkan manusia menuju alam kebahagiaan. Ungkapan ini mengisyaratkan bahwa alquran adalah lampu penerang hati dalam menembus gelapnya liku-liku hidup dan penghidupan. Alquran adalah benteng pertahanan-nan kokoh dari pesona godaan syetan yang menyesatkan. Alquran adalah ajimat penyelamat dari berbagai kesesatan, bahkan doktrin-doktrin.

Begitu pentingnya pendidikan anak-anak terutama dalam pendidikan alquran, orang-orang terdahulu sangat memperhatikan dalam hal tersebut. Tatkala mereka menyerahkan anaknya kepada pada pendidik, maka yang pertama kali mereka minta dan nasehatkan kepada pendidik adalah supaya mengajarkan alquran. Terlebih dahulu kepada anak-anak mereka, kemudian cara membacanya dan menghafalkannya. Sehingga lisan mereka menjadi lurus, rohani mereka menjadi tinggi, hati mereka menjadi khusu’. Air mata mereka menetes dan tertancaplah keimanan dan keyakinan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya dalam hati mereka.

Oleh karena itu, hendaklah kita mengetahui bahwa akhir umat ini tidak akan menjadi baik kecuali dengan apa yang menjadikan umat pertama baik. Baiknya umat pertama adalah karena alquran dibaca, diamalkan dan diterapkan. Kemuliaannya dengan Islam tercermin dalam pikiran dan perbuatan. Karenannya, umat yang datang kemudian tidak akan sampai pada derajat kebaikan dan kemuliaan, kecuali jika bisa mengikat anak-anak dengan alquran. Yang dipahami, dihafal, dibaca, ditafsirkan, diamalkan, dijadikan sebagai satu-satunya pengatur kehidupan. Jika demikian, berarti kita telah membentuk generasi alquran yang mukmin, bertakwa dan saleh pada masa ini, yang di tangannya tergantung kemuliaan (kejayaan) islam. Didasari pegangan hikmahnya yang kuat.

Karenanya, hendaklah kita menumpahkan perhatian sepenuhnya kepada pengajaran alquran kepada anak-anak kita, baik di tangan sendiri maupun oleh pengajar khusus di rumah, di masjid, di sekolah atau di pusat-pusat pengajaran kalamullah.

Jika kita dapat melaksanakan tugas ini secara baik, berarti kita telah melaksanakan kewajiban terhadap anak-anak, mengikatnya dengan alquran terhadap mental spiritual, dibaca dan diamalkan ajarannya. Dan, ini selaras dengan apa yang dikatakan Imam Al Ghazali bahwa tujuan pendidikan adalah keutamaan dan pendekatan diri kepada Allah SWT.

penulis : Ust. Shobirin, Lc.

Referensi:

*Buku Tokoh-tokoh pendidikan Islam di zaman jaya, dan buku Konstelasi pemikiran pedagogik Ibnu Chaldun: Perspektif pendidikan modern, serta berbagai artikel.

Berita Terbaru
Share Artikel
Scroll to Top