Mendidik generasi yang berkarakter tidak lepas dari peran seorang pendidik yang berkarakter pula. Sehingga idealnya seorang pendidik (guru ataupun orang tua) memiliki karakter atau sifat-sifat sebagai pendidik. Memang tidak ada manusia yang sempurna. Pendidik yang sempurna dan manusia yang sempurna hanyalah Nabi Muhammad SAW. Namun setidaknya seorang pendidik berusaha memiliki sifat-sifat yang terpuji agar bisa dijadikan teladan bagi anak didiknya. Semakin baik karakter seorang pendidik, semakin dekat tingkat keberhasilannya dalam mendidik anak.
Menurut Muhammad Ibnu Abdul Hafidh Suwaid dalam bukunya yang berjudul Cara Nabi Mendidik Anak memberikan kriteria atau sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang pendidik yaitu :
8 Sifat yang harus dimiliki oleh seorang pendidik sukses
1. Penyabar
Setiap anak didik memiliki keunikan masing-masing. Ada yang aktif ada pula yang hiperaktif. Ada anak didik kategori slow learner adapula yang fast learner. Ada anak yang memiliki gaya belajar kinestetik, jika belajar tidak bisa diam, ada pula yang pendiam dan aktif mendengarkan. Ada yang mudah diatur ada pula yang sulit diatur. Disinilah seorang pendidik harus memiliki kesabaran tingkat tinggi.
Guru yang penyabar tidak akan mengatakan anak didiknya ‘nakal’ atau susah diatur. Tidak pula mengatakan anak didiknya ‘bodoh’. Hanya guru atau orang tuanya saja yang kurang sabar. Kurang sabar dalam membimbing dan mendidik anak. Guru yang sabar akan berhasil mendidik anak sifat kesabaran.
2. Lemah lembut dan menghindari kekerasan
Seorang pendidik dengan sifat lemah lembut dan menghindari kekerasan akan lebih dicintai anak didiknya daripada yang keras dan kasar. Sesuatu yang disampaikan dengan lemah lembut akan diterima dengan lemah lembut pula. Sesuatu yang disampaikan dari hati akan diterima oleh hati.
Sebagaimana hadits Nabi : Tidaklah kelemah-lembutan itu terdapat pada sesuatu melainkan akan membuatnya indah, dan ketiadaanya dari sesuatu akan menyebabkannya menjadi buruk (HR. Muslim)
3. Hatinya penuh rasa kasih sayang
Seorang pendidik hendaknya hatinya dipenuhi rasa kasih sayang. Dengan sentuhan kasih sayang, ilmu akan mudah diterima. Secara tidak langsung juga menagajarkan anak untuk saling berkasih sayang sesama manusia.
Sebagaimana sabda Rasulullah: “Barang siapa yang tidak menyayangi, tidak akan disayangi”. (H.R Bukhari & Muslim)
4. Memilih yang termudah
Ini termasuk salah satu strategi pembelajaran, yaitu dengan memberikan perkara yang mudah kemudian kepada perkara yang sulit. Memberi contoh yang paling mudah hingga yang paling rumit. Menyesuaikan tingkat pemahaman anak.
5. Fleksibel
Bukan fleksibel yang berarti kendor melainkan sikap fleksibel (tidak kaku) dan mudah yang tetap berada dalam koridor syariah. Rasulullah bersabda : “Maukah kuberitahukan terhadap siapakah api neraka itu diharamkan atau siapakah yang diharamkan dari neraka? Beliau menerangkan : Neraka itu diharamkan terhadap orang yang dekat, sedang, fleksibel, dan mudah”. (HR. Ahmad dan Thabrani)
6. Tidak emosional (Suka Marah)
Sifat pemarah dalam pendidikan harus dijauhi. Karena pemarah dan emosional dapat menjadi faktor kegagalan dalam mendidik anak. Memarahi anak biasanya tidak terencana dan tidak terkendali. Sedangkan mendidik anak itu terencana dan terkendali.
Rasulullah bersabda: “Orang kuat itu bukan karena kekuatannya dalam berkelahi, tetapi karena kemampuannya mengendalikan diri ketika sedang marah.” (HR. Muttafaq alaih)
7. Bersikap moderat dan seimbang
Ekstrim dan berlebih-lebihan adalah sikap tercela. Bersikap moderat berarti cenderung mengambil jalan tengah. Selalu mempertimbangkan pihak lain. Jika harus marah pun ada tempatnya dan tidak sampai menyebabkan tindakan keluar dari kebenaran.
8. Ada jeda waktu dalam memberi nasihat
Seringkali banyak bicara tidak mendatangkan hasil. Sebab itulah Imam abu hanifah berpesan kepada muridnya. “Janganlah kalian mengajarkan fiqih pada orang yang sudah tidak berminat!”
Artinya dalam memberikan nasihat hendaknya tidak terus menerus. Harus ada jeda agar anak tidak bosan. Selain itu nasihat disampaikan pada waktu yang tepat dan tempat yang tepat. Termasuk tidak memberikan nasihat dimuka umum yang menyebabkan anak malu. Itulah beberapa tips memberikan nasihat
Demikian delapan sifat yang harus disandang oleh pendidik sukses. Agar proses mendidik anak dapat dengan mudah dilakukan dan tujuan pendidikan cepat tercapai. Wallahu a’lam.
Penulis : Masruhin (dapat dilihat tulisan lainnya di www.jejakruang.com)
Referensi : Cara Nabi Mendidik Anak – Ir. Muhammad Ibnu Abdul Hafidh Suwaid